Selasa, 28 April 2009

MESIN BUBUT (TURNING)

MENGENAL PROSES BUBUT
(TURNING)
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut. Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata:
• Dengan benda kerja yang berputar
• Dengan satu pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool)
• Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja (lihat Gambar 1 no. 1).

MATERIAL TEKNIK BUBUT


HOME SWEET HOME C.156: MATERIAL TEKNIK

Sabtu, 04 April 2009

all we are is DUST in the wind

Apabila kita membandingkan benda-benda angkasa betapa kecilnya kita ini, contoh bumi kita dengan planet lain misalnya matahari, bintang dll
Bagaimana langkah kita selanjutnya untuk bisa hidup sukses berguna bagi orang lain,
jangan sampai kita menjadi virus-virus yang merusak dan tidak bermanfaat.
Manusia yang paling beruntung adalah manusia yang bisa mengenal dirinya, tuhannya untuk lebih berintrospeksi diri dan meningkatkan penghambaannya...

Vocational Education

Kegiatan Pesantren Ramadhan
Materi : Kiat Sukses Mencapai kebahagiaan Hidup

Makna dari kesuksesan dan kebahagiaan
Firman Allah SWT:


Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’d (13) : 11)



Pada hari itu wajah (mereka) penuh berseri-seri, karena mereka akan memperolah keridloan dari Tuhannya di dalam surga yang tinggi. (QS. Al Ghasyiyah (88): 8-10)

Kesuksesan belum tentu merasakan kebahagiaan.
Kesuksesan haruslah bersumber dari moral yang lahir dari dalam diri bukan dari yang lainya. Maka orang sukses tersebut akan benar-benar menjadi orang yang bahagia dalam hidupnya.
Firman Allah SWT:




Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali Imran (3): 110)

Sepuluh langkah menggapai kebahagiaan secara dhohir:
1. Kejelasan tujuan
2. Pemikiran yang matang dalam meraih tujuan
3. Mengambil teladan yang sesuai/cocok
4. Percaya diri (jangan sampai kehilangan kepercayaan)
5. Berfikiran positif dan logis (bedakan hal yg logis dan imajinatif)
6. Perencanaan
7. Terus Belajar (sampai professional)
8. Sabar dan Serius
9. Ulet/konsisten
10. Mampu menikmati waktu (jadikan hidupmu lebih nyaman)

Puncak kesuksesan adalah kebahagiaan.
An-Najah (sukses) tidak ada dalam konteks bahasa Al Qur’an
As-Sa’adah (kebahagiaan) yang terdapat dalam surat Hud 2 kali sebagai lawan dari Asy-Syaqa (penderitaan atan celaka).

Kita tinggal mengambil pilihan diantara 4 inti yang akan kita capai:
1. Syaidun fiddunya wa syaidun fil aakhirat (bahagia di dunia dan bahagia di akherat)
2. Syaidun fiddunya wa syaqiyun fil aakhirat ( Bahagia di dunia dan celaka di akherat)
3. Syaqiyun fiddunya wa syaidun fil aakhirat ( celaka di dunia dan bahagia di akherat)
4. Syaqiyun fiddunya wa syaqiyn fil aakhirat ( celaka di dunia dan celaka di akhirat).

Allah berfirman tentang hari Kiamat:





Dikala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara melainkan dengan izin-Nya, maka diantara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka maka tempatnya di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih) mereka kekal didalamnya selama ada langit dan bumi kecuali jika Tuhanmu menghendakinya (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki . Adapun orang yang berbahagia maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (QS. Hud (11): 105-108).

Kesuksesan itu berasal dari ketenangan jiwa dan keadilan antara manusia.
Kesimpulannya, bahwa sesungguhnya keberhasilan itu hanya bisa dinikmati kalau bersumber dari nilai-nilai.
Allah SWT brfirman:



Katakanlah, apakah kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini. Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. Al Kahfi (18): 103-104).

Kebahagiaan diperoleh oleh:
- Orang-orang yang menang (An-Najah = sukses – Al-Fauz =kemenangan
- Orang-orang yang beruntung
- Orang-orang yang berbuat baik

Orang-orang yang menang
Kata kemenangan yang terdapat dalam Al Qur’an yang menunjukkan makna kemenangan yaitu Surat Ali Imran (3) ayat 185 Allah SWT berfirman:



Tiap-tiap yang bejiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran (3): 185)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kemenangan adalah hasil atau balasan dari kesuksesan di dunia, meskipun kemenangan adalah hasil dari usaha itu sendiri, tetapi juga sebaga balasan dari amal tersebut. Karena usaha pasti akan menemui akhir “setiap yang berjiwa pasti akan mati” dan bahwa kehidupan di dunia bukanlah suatu akhir segalanya, tetapi kesenangan yang hakikatnya bersifat semu.
Setiap kesuksesan duniawi yang tidak disertai dengan kemenangan ukhrawi adalah kesenangan semu.
Ayat yang menjelaskan nasib kemenangan:
- QS. An Nisa (4):72-73
- QS. Al Hadid (57):12-13

Orang-orang yang beruntung
Orang yang beruntung dalam Al-Quran secara umum dapat diartikan orang-orang yang mengendalikan diri, berakhlak, dan mempunyai prinsip-prinsip dalam diri.
Allah SWT berfirman:




Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri dan beriman dan dia mengingat nama Tuhannya lalu dia bersembahyang, tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan duniawi sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan kekal. (QS. Al A’la(87):14)
Allah SWT juga berfirman:




Dan jiwa serta penyempurnaan ciptaan-Nya maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Asy Syams (91): 7-10).

Orang-orang yang Berbuat Baik
Allah SWT telah menjelaskan bahwa keberuntungan dan puncak keberhasilan tidak akan diperoleh kecuali dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah agar memperoleh kebaikan.
Allah SWT berfirman:



Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu dan berbuat kebaikanlah supaya kamu beruntung. (QS. Al Hajj(22):77).
Contoh gambaran sikap orang yang beruntung, yaitu meninggalkan riba, karena riba itu merupakan kejahatan ekonomi, meninggalkan minuman keras dan judi, karena keduanya adalah kejahatan yang merusak pribadi dan masyarakat.
Allah SWT berfirman:



Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba yang berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. Ali Imran (3):130)
Allah SWT berfirman:





Sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu dapat keberuntungan. (QS. Al Ma’idah (5): 90)

Kesimpulan :
Sesungguhnya seseorang berhasil, bahagia, dan sukses tidak ditentukan latar belakang apapun. Bukan lantaran keturunan, kecantikan atau ketampanan, dan lainnya. Akan tetapi, kebahagiaan dan kesuksesan adalah milik orang yang mau belajar, berusaha, dan memanfaatkan kesempatan.